Sharing is Giving

Karena dengan berbagi kita akan saling menberi,
begitu juga dengan kisah kisah inspiratif ini..

Kita berbagi cerita lewat kisah kisah Inspiratif ini

Rabu, 23 April 2014

Kunci Sukses Agnes Monica


Kunci Sukses Agnes Monica 





Apa ya kunci sukses agnes monica? tidak di ragukan lagi memang kemampuan diva muda yang satu ini. Pernahkah kamu terpikir bagaimana Agnes bisa menjadi sukses seperti sekarang ini. Dia begitu semangat, energic, dan sangat tangguh. Mungkin hal berikut di bawah ini bisa menjadi jawabannya :


''Apa beda seorang maestro dengan seorang juara?'' tanya seorang ibu kepada anak gadisnya. Si gadis tak bisa menjawab pertanyaan tiba-tiba itu. Lantas, sang ibu menjelaskan: ''Seorang juara bila meraih kemenangan, ya, sudah sampai di situ. Tapi, seorang maestro, pasti seorang juara. Kalau seorang maestro mendapat tekanan, dia akan keluar sebagai pemenang. Kalau nggak mau menghadapi tekanan dan menghindar dari semua itu, namanya pecundang.'' Lalu, sang ibu menegaskan: ''Saya berharap, kamu bisa menghadapi semua tekanan, dan pada akhirnya menjadi pemenang.''

Gadis yang sedang dinasihati ibunya itu terdiam sesaat. Tak lama kemudian, ia tersenyum sambil mengucapkan rasa syukur mempunyai seorang ibu yang selalu mengingatkan dan mendampingi dirinya di kala kesulitan menerpa.
Gadis itu adalah Agnes Monica, Itulah sepenggal kisah yang sampai sekarang masih membekas kuat di benak Agnes. Ia ingin menjadi seorang maestro sejati yang keluar dari himpitan dan menjadi seorang pemenang. Begitu banyak tekanan yang dialami oleh Agnes, tapi ia mampu keluar dari semua tekanan. 

Dia selalu mendengarkan nasehat dari ibunya, mungkin ini yang menjadi salah satu kunci sukses Agnes Monica. ''banyak gosip yang pernah menerpa aku,'' kata Agnes. Dan nasehat ibunyalah yang membantu mengatasinya. ''Justru kamu harusnya berterima kasih sama Tuhan, Karena dengan umur muda saja diberikan cobaan yang demikian berat. Seharusnya, anak seumur kamu belum waktunya menerima cobaan seberat itu.''kata Agnes, menirukan perkataan sang ibu.



Kegigihan, disiplin dan tekad adalah sifat-sifat yang mudah ditemukan dalam diri Agnes. Dia menghabiskan enam jam dalam sehari untuk berlatih menari.

Tidak hanya menghabiskan waktunya untuk berlatih menari dan menyanyi, Agnes juga tetap fit dengan melakukan serangkaian latihan fisik tiga atau empat kali dalam seminggu.


Agnes mengatakan bahwa sejak ia berusia 17 tahun ia telah mempekerjakan pelatih yang berkualitas, dari olahraga seperti bulu tangkis, basket atau sepak bola, karena dia ingin menjadi yang terbaik di industri hiburan. Dan untuk Agnes, cukup baik bukanlah pilihan.



 

Kisah Sukses Radity Dika


Biodata Raditya Dika




Biodata Raditya Dika:
Nama Lengkap : Raditya Dika
Nama Panggilan : Radith
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 28 Desember 1984
Tentang Raditya Dika :
Raditya Dika Nasution akrab dipanggil Raditya Dika, adalah seorang penulis asal Indonesia. Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk kategori best seller. Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia.Tulisan Raditya Dika bisa digolongkan sebagai genre baru. Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).
Raditya Dika mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award. Raditya Dika juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu, ia cetak (print out) tulisan-tulisannya di blog kemudian ia tawarkan naskah cetakan itu ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudia ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu.
Radit sukses menjadi penulis karena ia keluar dari arus utama (mainstream). Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang. Bagi Raditya , ini adalah selling point-nya.
Bagi Raditya Dika, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Raditya Dika  adalah risiko masuk dalam genre baru. Raditya Dika kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Raditya Dika meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Raditya Dika. Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya. Menurut Raditya Dika, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai. Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit.
Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga seniman. Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran. Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.
Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Radith, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Artinya, lawan dari industri buku bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk buku. Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film di bioskop atau membeli makanan cepat saji. Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.
Bagi Radith hal ini memang sudah lazim. Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi. Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.
Raditya Dika kini meneruskan studinya di program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune. Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi.

Billy Boen



BILLY BOEN

 



Billy Boen, seorang motivator dan pengusaha muda yang sukses di Indonesi.
Pasti banyak orang yg bertanya  - Tanya rahasia sukses nya, sehingga dia bisa meraih sukses di usia nya yang masih tergolong muda.
Tentang Billy Boen
Billy Boen adalah seorang pemuda yang lahir pada tanggal 13 Agustus 1978. Lahir di Jakarta, ia merupakan putra dari ayahnya yang bernama Henry Boen. Ia yang kini telah menjadi seorang pengusaha sukses tentunya tidak terlepas dari peran ke dua orang tuanya terutama sang ayahanda,  Henry Boen.
Dari didikan ayahnya tersebut, ia tumbuh menjadi sosok yang mengerti betul bagaimana cara terbaik untuk menjadi seseorang  yang sukses. Ayahnya sering kali mengajarkan nilai nilai positif tentang bagaimana menjadi pemimpin besar, menghargai waktu, ber-attitude baik dan masih banyak lagi. Hal tersebut nampaknya yang ia tetap bawa hingga saat ini.
Tahun 1996 ia melanjutkan pendidikan nya di Utah State University (USU), Amerika Serikat untuk menempuh jurusan S-1 bidang manajemen. Dalam waktu 2 tahun lebih ia menyelasaikan studi S 1 nya dan melanjutkan ke jenjang S 2 nya di State University of West Georgia. Ia mendapatkan title Mba dari almamaternya tersebut hanya dalam waktu 1 tahun, dan yang lebih membanggakan ia juga lulus dengan predikat cumlaude. Itulah modal berharga yang ia bawa pulang ke tanah air untuk mulai menapaki jenjang karir, di usianya yang masih muda 22 tahun !
  • Nama Lengkap : Billy Boen
  • Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Agustus 1978
  • Pendidikan :  Utah State University, State University of West Georgia
Perjalanan Karir Billy Boen
·         Setelah pulang dari negeri paman Sam, Billy tidak mau menunggu lama lagi dan langsung tancap gas mencari pekerjaan yang sesuai dengan passionnya. Pada sekitar tahun 2000, ia mulai menapaki masa karirnya. Dengan pencapaian prestasi akademis yang membanggakan, tentunya ia tidak perlu kesulitan mencari spot pekerjaan pada waktu itu. Hingga pilihan jatuh pada salah satu perusahaan besar yang bergerak dalam bidang peralatan sport PT Berca Sportindo.
·         Ia masuk ke dalam perusahaan distributor tunggal merk kenamaan “Nike” tersebut sebagai asisten manajer divisi footware. Dengan hasil kerja nya yang bagus, tidak begitu lama ia naik jabatan menjadi manajer di divisi yang sama.
·         Setelah setahun menjadi manager pada divisi footware, billy mendapatkan promosi menjadi all division manager yang membawahi divisi footwear, apparel, aksesoris, dan perlengkapan. Puncak karir Billy di perusahaan Berca Sportindo dicapai saat ia ditunjuk sebagai Manajer Penjualan & Pemasaran Nike. Tanggung jawabnya pada waktu itu tidak sembarangan, ia memegang masuknya merk Umbro ke Indonesia dan juga merek footware League yang saat itu masih mulai dikembangkan.
·         Pada tahun 2005, billy memutuskan untuk mencoba masuk pada perusahaan lain yaitu Oakley Indonesia. Masuk pada lahan pekerjaan baru tentunya membawa tantangan baru yang tidak selalu mudah untuk dilalui. Namun dedikasi dan intergritasnya yang tinggi terbukti mampu menghantarkan dirinya menjadi General Manager Oakley Indonesia setahun berselang sejak pertama bergabung. Pencapaian tersebut juga mengokohkan dirinya sebagai GM perusahaan Oakley termuda yang ada di dunia. Pencapaian yang luar biasa tentunya.
·         Selain itu pada tahun 2006, bersama rekannya  Rudhy Buntaram ia mendirikan Jakarta International Management (JIM) yaitu sebuah perusahaan multi usaha yang bergerak dalam banyak bidang seperti fashion hingga consultan. Tidak berhenti berekspansi, pada tahun 2008 jejak karirnya tertaut pada salah satu perusahaan, Grup MRA (Mugi Rekso Abadi). Di perusahaan tersebut ia menjabat sebagai kepala divisi F&B yang membawahi beberapa cafĂ© kenamaan seperti Rock Cafe Jakarta, Hard Rock Cafe Bali dan Haagen-Dazs.
·         Saat ini Billy tercatat sebagai CEO dari PT. YOT Nusantara. Pada awalnya, YOT  adalah sebuah brand yang dulunya merupakan judul buku yang ia tulis “Young On Top”. Buku tersebut merupakan buah pikirnya yang berisi langkah meraih kesuksesan dalam usia muda. Buku yang telah menginspirasi banyak anak muda di Indonesia tersebut nampak
·          “Ketika saya mampu memberikan kontribusi positif terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekeliling saya. Dengan buku Young On Top yang saya tulis, saya tidak hanya memberikan pengaruh positif terhadap orang-orang yang saya kenal, tapi kepada orang-orang yang membeli buku saya meski saya tidak mengenal mereka. Sungguh perasaan senang yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.” Billy boen
·         Namun setelah melihat potensi yang bisa dikembangkan, dan juga semangatnya yang ingin selalu menyemangti pemuda Indonesia untuk meraih sukses di usia muda, Billy memutuskan untuk mengembangkannya menjadi satu brand di bawah bendera PT. YOT Nusantara.